Ekspresionline.com–Merespons ketidakjelasan informasi mengenai Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Kependidikan (PK), mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan aksi dan audiensi terbuka ke rektorat pada Senin (13/06/2022). Adapun titik kumpul aksi berada di Plaza UNY dan pusat aksi berada di Gedung Rektorat UNY.
Kronologi Aksi
Pada pukul 15.27-15.32 WIB, terjadi diskusi antara massa aksi dengan jajaran dosen dan staff Unit Layanan (UL) KKN-PK. Merespons isu tersebut, salah satu staff UL KKN-PK mengakui adanya keterlambatan dalam perizinan lokasi. Sehingga saat ini masih ada beberapa kabupaten/kota yang belum menurunkan perizinan.
“Kami dari pihak UL KKN-PK, mengakui telat dalam melakukan perizinan lokasi, sehingga ada beberpa kabupaten yang belum menurunkan izin,” jelas salah satu staff UL-KKN PK saat melakukan audiensi kepada massa aksi.
Selain itu, UL KKN-PK juga menjelaskan bahwa akomodasi rencananya akan kembali pada sistem offline tahun 2019, yaitu sebesar Rp50.000 per mahasiswa dan mendapatkan suvenir berupa kaos. Akomodasi yang diberikan saat KKN oflline lebih sedikit daripada KKN online pada masa pandemi kemarin. Alasanya, Sebagian dana dialokasikan untuk honorarium kepada pihak dusun yang ditempati.
Kendati demikian, pihak kampus tetap memberikan fasilitas akomodasi berupa pengadaan bus bagi keberangkatan mahasiswa yang bertempat jauh dari DIY.
“Mahasiswa yang penempatanya jauh dari Jogja nantinya akan difasilitasi [diakomodasi] bus dari kampus waktu pemberangkatan,” terang staff UL KKN-PK. Namun belum dikonfirmasi, relativitas sejauh mana bagi daerah penempatan yang dimaksud.
Waktu pelaksanaan KKN- PK menggunakan minimum jam yang harus terpenuhi, yaitu masing-masing 272 jam. Apabila target sudah terpenuhi sebelum masa penarikan yaitu bulan Oktober, mahasiswa tetap tidak diperkenankan meninggalkan lokasi KKN-PK.
“Harapanya, UNY dapat mendengarkan suara dan aspirasi mahasiswa dengan melakukan perbaikan dari apa yang sudah kita diskusikan kemarin,” Ungkap Rama, salah satu mahasiswa UNY yang diwawancarai pada Selasa, (14/06/22).
Nuriyah Hanik Fatikhah
Editor: Abi Mu’ammar Dzikri