Ekspresionline.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menetapkan kebijakan baru terkait Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 2019 pada Senin (22/10/2018). Alasan berubahnya sistem SBMPTN 2019 agar lebih kredibel, adil, transparan, fleksibel, dan akuntanbel.
Wakil Rektor I, Margana menyatakan UNY akan menjalankan peraturan baru yang dikeluarkan Kemenristekdikti. “Pihak kampus hanya bisa mengikuti sesuai aturan dari Dikti,” katanya di Gedung Rektorat UNY pada Jumat (2/11/2018).
Menurut Margana, ada beberapa hal yang berubah pada SBMPTN 2019 nanti. Salah satu perbedaannya terdapat pada kuota mahasiswa yang diterima. Jika pada tahun 2018 kuota mahasiswa SMBPTN minimal 30%, pada tahun 2019 kuota mahasiswa baru dari jalur SBMPTN menjadi minimal 40%.
“Tesnya sendiri yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Terus ada dua materi yang akan diajukan dalam UTBK yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Komputer Akademik (TKA). Tahapnya sendiri para calon mahasiswa diharuskan mengikuti tes terlebih dahulu, setelah tes dan dapat nilai terus nilainya nanti digunakan untuk mendaftar ke PTN,” ujar Margana.
Perubahan tersebut diamini oleh Kepala Humas UNY Anwar Efendi. Anwar menyatakan bahwa sistem tes SBMPTN tahun 2019 akan sedikit berbeda. “Nantinya tes SBMPTN akan dilakukan dua sesi dalam sehari, tesnya dilakukan hari sabtu dan minggu, agar tidak mengganggu perkuliahan dan jam belajar siswa. Para calon mahasiswa akan diberi dua kali kesempatan tes dan nilainya diambil yang paling tinggi,” katanya.
Anwar berharap dengan adanya sistem ini tidak menimbulkan kemacetan yang mengganggu masyarakat sekitar lokasi ujian, serta lebih efisien waktu dan semakin terjaga keamanannya.
Dwi Adrifi Paramita
Editor: Rizal Amril