Ekspresionline.com–Meskipun sempat diguyur hujan, puluhan civitas academica UNY tetap berdiri teguh untuk menyerukan solidaritas dan dukungan mereka terhadap Palestina. Aksi damai ini diselenggarakan oleh Komunitas UNY Student Justice for Palestine (UNYSJP) pada Jumat (17/05/2024) di depan pintu masuk utama Rektorat UNY.
Aksi dimulai sekitar pukul 16.15 WIB yang kemudian diisi oleh orasi-orasi dan pembacaan puisi dari berbagai kalangan mahasiswa meliputi mahasiswa S-1, S-2, hingga mahasiswa internasional. Para orator menyampaikan seruan untuk memboikot Israel dan mengajak peserta aksi untuk terus menunjukan kepedulian kepada Palestina. Aksi kemudian diakhiri dengan pernyataan sikap mahasiswa UNY yang sepenuhnya mendukung perjuangan Palestina.
Tujuan diselenggarakannya aksi ini adalah untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina dan mengajak civitas academica UNY untuk meningkatkan lagi kesadaran dan kepeduliannya terhadap isu Palestina.
Selain itu, aksi ini juga diselenggarakan untuk mendukung sikap pemerintah Indonesia yang konsisten mendukung perjuangan Palestina serta sebagai bentuk solidaritas atas pergerakan mahasiswa yang kini semakin masif di bawah gerakan global Student for Justice in Palestine. “Mahasiswa-mahasiswa kawan seperjuangan kita di negara barat sana sudah melakukan aksi dukungan konkret kepada palestina, maka kita ingin menujukan hal tersebut [dukungan kepada Palestina] juga secara terbuka,” ujar Akbar.
“Yang tadinya diam dunia [kini] peduli, yang puncaknya dilakukan para mahasiswa di Universiras Columbia Amerika Serikat yang mengatasnamakan student for justice in Palestine,” jelas Akbar. “Student for Justice in Palestine ini sekarang sudah dilakukan di 247 titik di 35 negara,” tambahnya
Akbar Nursidik yang merupakan inisiator sekaligus koordinator lapangan dari kegiatan ini menyatakan bahwa salah satu alasan diadakannya kegiatan ini adalah masih minimnya pembahasan mengenai Palestina di lingkungan UNY.
“Saya rasa isu Palestina saat ini masih sangat jarang sekali diangkat di UNY, padahal notabenenya kita bangsa Indonesia seharusnya lebih peduli dari mahasiswa-mahasiswa di barat sana yang konstitusinya bahkan negaranya tidak berpihak pada Palestina,” jelas Akbar.
Mayoritas peserta aksi ini adalah mahasiswa S-1 dan S-2 UNY. Menurut keterangan Akbar, ia telah mengundang seluruh elemen civitas academica UNY untuk bergabung dalam aksi. “Kami melibatkan seluruh elemen mulai dari dosen, mahasiswa dari berbagai kalangan, dari temen-temen LDK [Lembaga Dakwah Kampus], BEM, DPM, bahkan UKM kerohanian kami mention di Instagram kami karena kami ingin melibatkan seluruhnya tanpa memandang latar belakang.”
Fedora Fidela, salah satu peserta aksi yang merupakan mahasiswa S-2 menyatakan panggilan hati adalah alasan utama ia mengikuti aksi ini. “Karena panggilan hati untuk turut melakukan aksi solidaritas ini atas dasar kemanusian. Bukan hanya membela satu bangsa atau agama tapi juga membela kemanusiaan.”
Di sisi lain perwakilan dari pihak birokrasi sendiri berhalangan hadir dalam konsolidasi. Akbar menilai hal ini dikarenakan kegiatan ini bebarengan dengan rangkaian acara Dies Natalis UNY. “Pada aksi hari ini dari perwakilan rektorat berhalangan untuk ada yang hadir, barangkali karena bebarengan dengan agenda dies natalis, tapi secara izin dan seterusnya, kami diberi izin,” ungkap Akbar.
Upaya UNYSJP untuk menggaungkan dukungannya terhadap Palestina tidak hanya berhenti di sini, sebagai tindak lanjut dari aksi damai ini UNYSJP akan menggelar doa bersama dalam waktu dekat. “Setelah doa bersama kami akan berfokus untuk gimana caranya agar UNYSJP nanti dapat menjadi gerakan yang lebih terorganisir sehingga muncul program-program baru yang lebih konkret,” tutur Akbar.
“Karena UNY civitas academicanya banyak, harapannya ada aksi seperti ini yang melibatkan dosen lebih banyak [dan] mahasiswa lebih banyak, lebih baik lagi apabila kita kerja sama dengan kampus lain,” ungkap Fedora terkait harapannya dari aksi ini.
“Kami ingin membuat setelah [aksi] ini civitas academica UNY semakin peduli dan intens dalam menyuarakan isu-isu Palestina, sehingga harapannya pasca agenda pemantik pada hari ini dapat terus lahir gerakan-gerakan baru lagi yang fokus pada isu di Palestina,” tegas Akbar.
Aini Rizka Rahmadini
Reporter: Aini Rizka Rahmadini, Nugrahani Annisa, Shafa Agvenda, Annaila Azzahra
Editor: Dita Iva Sabrina