Genre : Pop
Rilis : Maret 2011
Label : Indie
Naif merupakan band Indie yang berhasil menggabungkan kemeriahan suasana konser dan kerapian rekaman ke dalam sebuah album. Sejak kemunculannya, band jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini berhasil menyedot perhatian pencinta musik tanah air akan hal tersebut. Bahkan, setahun sejak Mobil Balap keluar tahun 1998, pop 70-an yang diusungnya berhasil memunculkan kembali semua hal yang berbau 70-an ke tengah-tengah masyarakat.
Fans Naif yang dikenal dengan Kawan Naif pun tidak hanya dipuaskan dengan album atau kegilaan yang ada di setiap konser mereka. Mereka semakin dipuaskan dengan adanya komik Naif yang terbit sejak 2009 lalu. Adalah Pepeng (Drum) yang awalnya mempunyai ide membuat komik, yang ternyata mendapat dukungan dari personel lainnya.
Setelah menyelesaikan komik naif jilid dua dengan tajuk Johan dan Eny, Naif kembali menelurkan album baru bertajuk Planet Cinta. Album ini menawarkan warna musik yang sama dengan album-album sebelumnya. Sound vintage Jarwo (gitar) sukses menjadi lead atau sekedar pembangun harmonisasi dalam lagu-lagu naif. Betotan bass Emil juga sukses menemani Pepeng menjaga ritme dalam setiap track. Aransemen buatan mereka nampaknya membuat David (vokal) nyaman untuk menghabisi lirik-lirik bertema cinta secara emosional.
Beberapa lagu di album ini, Naif juga menyelipkan suara-suara synth yang menyatu cukup baik dengan dengan instrumen Jarwo, Emil, dan Pepeng. Sebut saja lagu-lagu macam “Cuek”, “Berjalan di Bulan”,” I Told You So” atau macam “Planet Cinta”. Khusus untuk “Planet Cinta”, tembang yang juga dijadikan judul album ini, sound dan notasi lagunya mirip dengan “Free as a Bird” dari The Beatles. Selain synth, band jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini juga menambahkan instrumen terompet pada track “Hidup Penuh Cinta”.
Lagu “Tanpaku” menjadi lagu yang paling emosional dalam album ini. Orhestra yang cukup dominan berhasil mengantarkan David mencapai klimaks, ketika ia bernyanyi “Waktu kan sembuhkan luka di hatimu, berjalankah engkau tanpa aku,” secara eksplosif dan emosional.
Secara keseluruhan, album ini tidak akan membuat Anda bosan untuk mendengarkannya berulang-ulang. Musikalitas yang mereka ciptakan dalam album ini ibaratnya sebuah pesawat ulang-alik yang siap mengantarkan Anda ke luar angkasa untuk bersenang-senang di planet cinta. (Swadesta Aria W.)