Ekspresionline.com–Penghargaan Ekstrakurikuler Mahasiswa (PEM) baru saja disosialisasikan pada tahun ajaran baru bagi mahasiswa angkatan 2023. PEM merupakan sebuah kebijakan yang mengharuskan mahasiswanya mendapatkan poin, baik dari kompetisi dan wirausaha, organisasi, kepemimpinan, minat dan bakat, pengabdian kepada masyarakat, serta internasionalisasi. Kebijakan mengenai PEM mendapat respon kontra dari 568 (86,1%) mahasiswa baru yang mengisi survei dari LPM Ekspresi.
Pelaksanaan PEM seharusnya memperhatikan fasilitas yang kurang memadai. Mulai dari fasilitas seperti registrasi masuk UKM, lahan parkir bagi anggota UKM yang kurang mencukupi, serta waktu antara perkuliahan dan mengejar poin PEM yang kadang bertabrakan. Bahkan pada saat serangkaian Penerimaan Anggota Baru (PAB), lahan parkir Student Center selalu membludak hingga halaman Unit Layanan Bahasa.
Nyatanya, pihak birokrasi bidang kemahasiswaan hanya akan memenuhi fasilitas secara bertahap, dilihat dari kepentingannya yang lebih mendesak. Padahal, kebijakan PEM yang diusung juga memerlukan fasilitas yang memadai. Di sisi lain, nasib kampus wilayah Gunungkidul dan Wates juga perlu difasilitasi mengenai kegiatan yang kebanyakan berada di kampus pusat. Daripada menunggu mana yang lebih mendesak, sebaiknya pihak birokrasi mengkaji ulang kebijakan yang mereka usung.
Selain fasilitas, penetapan 80 SKS per semester bagi mahasiswa baru untuk mengejar poin PEM sangat memberatkan. Berkaca pada universitas lain layaknya UB dan ITS, UNY sangat belum siap terhadap kebijakan PEM ini. Kesiapan mengenai fasilitas, teknis yang nantinya akan dilaksanakan, poin-poin yang akan diberikan, syarat pemenuhan poin itu sendiri, bahkan sosialisasi terhadap UKM yang akan menjadi wadah bagi mahasiswa baru juga belum dilaksanakan.
Sistem poin yang sedang gencar dilaksanakan di UNY tidak memiliki dasar yang pasti. Perbedaan pendapat akhirnya menuai banyak ketimpangan. Mahasiswa baru diberatkan oleh kebijakan tersebut, juga mengalami kekurangan informasi untuk melaksanakannya. Dengan banyaknya kontra yang muncul dari berbagai pihak, seharusnya UNY mengkaji ulang kebijakan ini dengan lebih matang lagi sebab kebijakan PEM belum dapat dilaksanakan sepenuhnya.
LPM Ekspresi