
Rabu (11/12), seluruh fakultas di UNY secara serempak mengadakan perhelatan pesta demokrasi pemilihan mahasiswa (pemilwa) untuk menentukan pimpinan masing-masing organisasi mahasiswanya. Untuk menarik perhatian dan antusiasme mahasiswa mengikuti pencoblosan, tiap Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggunakan cara yang terbilang unik. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) misalnya, panitia KPU FIP memutuskan menggunakan maskot burung hantunya untuk menjaring perhatian mahasiwa di sudut-sudut ruang kampus. “Kami sempat masuk kelas-kelas juga untuk mengajak nyoblos,” ungkap Bimas Putra, Ketua KPU FIP.
Menurut Bimas, meski setiap tahun dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sama, lapangan hijau FIP, tetap saja masih ada mahasiswa yang melewatkan hak pilihnya dengan berbagai alasan. “Kami mengajak semua mahasiswa, untuk meminimalisir ketidakikutsertaan memilih, yang hari ini ada jadwal kuliah kami datangi,” ujar Bimas.
WA, salah seorang mahasiswa di salah satu jurusan di FIP mengaku tidak menggunakan hak pilihnya dalam kesempatan pemilwa tahun ini karena kurangnya sosialisasi KPU terkait dengan pelaksanaan pemilwa. “Bolak-balik untuk ngerjain tugas akhir, terus saya kira memang sosialisasi calon ketua dan wakil ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa -red) dan Hima (Himpunan Mahasiswa -red) tidak maksimal jadi tidak ada yang kenal,” papar WA.
Berbeda pendapat dengan WA, Shobichatul Aminah, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) FIP angkatan 2010 yang juga tengah dihadapkan dengan peyelesaian tugas akhir menyampaikan kekecewaan bilamana terdapat mahasiswa tidak menggunakan hak pilihnya. “Kita punya idealisme yang sebenarnya bisa menjadi alat melihat calon mana yang paling bisa memimpin. Ya tidak ada alasan untuk Golput (Golongan Putih -red),” terangnya. (Irawan Sapto Adhi)