Ekspresionline.com–Kontingen UNY dari FMIPA meraih emas dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 2024 di Universitas Airlangga (Unair) pada Jumat (18/10/24) lalu. Medali emas yang diraih berasal dari kategori Presentasi Bidang PKM-Riset Eksakta.
UNY secara umum menduduki peringkat sembilan dari seluruh universitas yang mengikuti ajang ini. Topik yang dibawa adalah Rekayasa Scaffold Tulang Hidroksiapayit Berbasis Kombinasi Cangkang Kerang Hijau (Perna viridis) dengan Komposit Propolis/PVA.
Ivathuszalma, selaku ketua tim, menyebutkan latar belakang riset ini adalah tingginya angka kecelakaan yang menyebabkan cedera tulang dan meningkatnya insiden osteoporosis yang menyebabkan kerapuhan tulang dan tingginya risiko fraktur tulang.
“Kami berupaya mengembangkan penelitian yang berfokus pada teknologi biomaterial untuk menciptakan bahan yang dapat mengganti, memperbaiki, atau menjadi media tumbuh bagi jaringan tulang yang mengalami kerusakan,” terang Ivathuszalma saat dihubungi Ekspresi melalui WhatsApp pada Kamis (24/10/2024).
Riset mereka dilakukan di Laboratorium Biomaterial, FMIPA, UNY. Anggota tim yang terlibat antara lain Ivathuszalma (Fisika), Kiky Errysza Asyifa M. P (Fisika), Nihadlul Munaa (Fisika), Firdaus Amruzain S. W (Statistika), Oktiana Prabawati (Pendidikan Biologi), serta dosen pendamping yaitu Dr. Supardi, M. Si.
Dipilihnya topik ini menurutnya karena timnya menyadari tingginya urgensi terkait permasalahan kesehatan tulang. Hal tersebut tentunya membutuhkan pengembangan material medis yang dibutuhkan secara cepat dan aman untuk proses penyembuhan tulang.
“Kami memilih topik dengan kebaruan yang terletak pada penggunaan propolis sebagai agen polimer alami yang juga berperan sebagai porogen dan antibakteri alami sebagai alternatif bahan yang biokompatibel dan bioaktif,” jelas Ivathuszalma.
Perjuangan Menyabet Emas dalam Ajang Bergengsi PIMNAS
Dalam ajang ini, membawa pulang medali emas memang tidak mudah. Menurut Ivathuszalma, ia dan timnya memulai dari bulan Desember 2023 dalam penggalian idenya. Setelahnya, timnya diumumkan sebagai proyek yang didanai risetnya, dimulai dari April hingga Agustus 2024.
“Tim kami melalui perjalanan riset yang panjang, di mana berawal dari identifikasi masalah terkait kasus-kasus tulang, melakukan kajian literatur, dan melakukan diskusi dengan beberapa ahli, sampai akhirnya tim kami menjadi satu dari 62 Tim Universitas Negeri Yogyakarta yang mendapatkan pendanaan dari Belmawa,” ujar Ivathuszalma.
Dalam menjalani alurnya sendiri, tim ini dengan gigih melakukan serangkaian eksperimen yang panjang. Selain itu, juga dilakukan pengujian untuk menganalisis sifat fisika kimia pada material yang digunakan.
Sebagai ketua dari kelompok riset ini sendiri, timnya telah melakukan penyusunan laporan dan mempersiapkan presentasi dengan baik. Tak luput, Ivathuszalma juga merasa terbantu dengan dukungan dari universitas, sampai akhirnya timnya mendapatkan hasil yang memuaskan.
“Setelah melewati penilaian yang ketat, tim kami berhasil memperoleh tiket untuk menunjukkan kelayakan dan riset inovatif kami di ajang PIMNAS ke-37 di Universitas Airlangga. Kami melakukan persiapan intensif untuk memastikan bahwa setiap aspek dari penelitian kami dapat dipahami dan menjadi ketertarikan juri dan audiens peserta PIMNAS,” jelasnya.
Bagi ia dan timnya, hal ini menjadi suatu pengalaman yang sangat mereka syukuri. Riset ini adalah perjalanan panjang yang tidak hanya mengasah kemampuan akademis, waktu, kerja sama tim, juga segala tantangannya.
Meraih medali emas bukan hanya menjadi prestasi individu, tetapi merupakan dedikasi seluruh anggota tim, pihak terkait, dan UNY. Perjuangan Ivathuszalma dan kawan-kawan dapat dilihat lebih lanjut dalam akun Instagram @riset_bonescaffold.
Rizqy Saiful Amar
Reporter: Rizqy Saiful Amar
Editor: Rosmitha Juanitasari