Ekspresionline.com–Masjid Al-Amin, Dusun Dero, Condongcatur, tetap adakan penyembelihan hewan kurban di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Selasa (20/7/2021). Panitia kegiatan mengatakan penyembelihan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat dari tahun sebelumnya.
“Kita lengkapi semua [panitia] pakai masker dan sarung tangan berstandar nasional di area pengolahan hewan kurban,” ujar Abby Ahmad, salah satu panitia kurban.
Sebelum masuk area pengolahan, panitia diwajibkan mengukur suhu tubuh. Selain itu, disediakan juga perlengkapan perlindungan berupa handsanitizer, masker, dan sarung tangan gratis sebagai tambahan untuk panitia.
Proses pengolahan hewan kurban di Masjid Al-Amin terbagi ke dalam pos-pos kecil. Setiap pos diisi oleh tiga sampai lima orang sehingga panitia dapat menjaga jarak satu sama lain.
“Jumlah panitia kita susutkan separuh dari biasanya [sebelum pandemi]. Kami juga berlakukan jaga jarak,” kata Sigit Prasetyo selaku ketua panitia kurban.
Pos pertama menjadi tempat penjagalan sekaligus proses pembersihan jeroan hewan kurban. Sementara itu, pos kedua digunakan untuk menguliti hewan kurban. Pos kedua juga dijadikan tempat pemotongan daging dan tulang.
Setelah melewati proses di pos pertama dan kedua, daging bakal ditimbang dan ditakar di pos ketiga. Selanjutnya, daging dibungkus menggunakan kantong plastik dan disusun berbaris di pos terakhir yang dinamakan pos distribusi. Di pos tersebut, jumlah bungkusan daging dihitung untuk kemudian disesuaikan dengan jumlah masyarakat yang terdaftar sebagai penerima daging kurban.
Pada Iduladha kali ini, panitia Masjid Al-Amin sebenarnya membatasi jumlah hewan kurban, sapi dan kambing masing-masing tiga ekor. Namun, saat pelaksanaan, total jumlah hewan yang disembelih bertambah satu ekor sapi.
Total, ada sebanyak tujuh hewan yang disembelih dan menghasilkan lebih dari 350 bungkus daging yang akan didistribusikan.
“Alhamdulillah ada satu keluarga yang ingin sekali berkurban sehingga [jumlah yang disembelih] bertambah” kata Abby.
Fajar Yudha Susilo
Editor: Fadli Muhammad