Ekspresionline.com – Jum’at (29/5) Komunitas Teater Bantul (Tebu) mengadakan pementasan teater dengan judul Surat Wasiat di Pesantren Kali Opak, Dusun Klenggotan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY. Joe Jumar selaku penulis cerita mengungkapkan bahwa pembuatan naskah pementasan teater kali ini berawal dari observasi permasalahan di masyarakat, yakni perebutan warisan sebuah keluarga. “Terdapat kompleks kehidupan di dalam keluarga tersebut,” tambah Dhanik Suratno selaku sutradara.

Dalam siaran persnya, Cahyo Ardhi, Pemimpin Produksi Komunitas TEBU menyampaikan bahwa pentas ini bertujuan sebagai wujud tanggung jawab Komunitas Tebu dalam berkarya dan menyajikan hiburan yang bersifat edukasi kepada khalayak.
Komunitas Tebu merupakan salah satu komunitas seniman muda yang ada di Bantul. Namun, tidak semua orang di komunitas Tebu berprofesi sebagai seniman. “Teman-teman di sini masih ada yang di bangku sekolah, ada yang menjual sego welut, ada seorang pegawai negeri, dan ada juga yang jadi polisi.” Ujar Dhanik. Karena alasan tersebut, Dhanik mengungkapkan bahwa Komunitas Tebu mempunyai tantangan dalam proses penggarapan, terkhusus pada saat latihan. “Kita yang ngatur jadwalnya (latihan, .red) yang kerepotan. Tapi Alhamdulillah, saya salut dengan teman-teman. istilahnya kita berkomitmen meskipun satu, dua orang yang tidak bisa datang tapi tetap menyempatkan di lain waktu untuk tetap bisa latihan.” Tambahnya.
Ahmad Wijayanto