Ekspresionline.com–Serangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (PKKMB KM FIPP) telah usai. Dilaksanakan pada tanggal 8 serta 10 Agustus 2024, tak kurang dari 1000 maba dari sembilan program studi hadir di FIPP kampus pusat untuk memenuhi kewajibannya.
Dengan berkumpulnya lebih dari 1000 maba di satu lokasi, panitia dan fasilitator harus mempersiapkan regulasi dalam menanggulangi masalah yang mungkin terjadi. Salah satunya adalah kesehatan lingkungan dan pengolahan sampah.
Berangkat dari evaluasi PKKMB KM FIPP pada tahun sebelumnya, muncul sebuah gagasan untuk menambah divisi baru yang bergerak pada bidang lingkungan, yakni Divisi Kesehatan Lingkungan. Aghna Nuria selaku koordinator fakultas PKKMB KM FIPP menyatakan bahwa perlu adanya panitia khusus yang mengatur dan bertanggung jawab atas kesehatan lingkungan selama kegiatan PKKMB. Hal tersebut juga sebagai bentuk kepedulian atas isu darurat sampah yang terjadi di Yogyakarta.
Adanya terobosan ini telah memunculkan banyak manfaat terhadap berbagai pihak. Selain mengurangi penggunaan plastik, sampah kardus serta organik juga dikelola sesuai dengan karakteristiknya. Sampah organik berwujud sisa-sisa makanan akan disalurkan kepada pembudidaya maggot di Taman Biologi FMIPA, sedangkan sampah kardus akan dijual kepada pengepul sebagai tambahan dana PKKMB.
“Alhamdulilah, walaupun dapet dikit tapi ya alhamdulillah kemarin dua hari itu udah dapet 72kg [sampah kardus],” terang Rahma Sari selaku koordinator Divisi Kesehatan Lingkungan kala ditemui awak Ekspresi ketika PKKMB berlangsung.
Kendati demikian, sampah plastik yang telah dihasilkan sendiri masih belum dapat diberikan perlakuan apapun. Panitia hanya dapat menekannya dengan menghimbau maba untuk mengurangi penggunaannya. Salah satunya adalah dengan menyediakan air galon untuk mengisi ulang tumbler, baik untuk maba maupun panitia. Alhasil, tak kurang dari sepuluh galon habis dalam satu hari kegiatan PKKMB.
“Tapi untuk plastik-plastik yang kayak mika, nasi box kan ada mikanya, terus bungkus kerupuk, ada sendok, itu [kami] belum bisa untuk mengolahnya harus kemana,” tutur Rahma.
Berbagai cara telah ditempuh dalam mengimplementasikan tugas pokok dan fungsi dari Divisi Kesehatan Lingkungan. Mulai dari memberikan sosialisasi, menghimbau maba membawa tumbler serta kotak makan, melakukan pemilahan sampah, hingga menyediakan air galon untuk isi ulang.
Harapannya, para maba dapat mempraktikkan langsung nilai-nilai kepeduliannya terhadap lingkungan melalui fasilitas yang disediakan oleh panitia. Maba juga mendapatkan kesan positif akan urgensi kesadaran lingkungan di tengah masa orientasinya sebagai mahasiswa.
Tak berhenti sampai situ aja, divisi baru ini juga memiliki jobdesc yang patut diapresiasi. Rahma menuturkan, “jadi setiap pagi kita dari kesling [sebutan untuk Divisi Kesehatan Lingkungan] itu kayak nyari eek kucing yang ada di sini [lingkungan FIPP], karena kalo kita ngandangin kucing itu kan kasihan, dan banyak temen-temen yang nentang juga kayak ‘ih kasian, stress nanti takutnya’. Akhirnya kek ya udah nanti kita setelah pagi kita cari eek kucing nih.”
Meskipun divisi ini hanya beranggotakan lima orang, Rahma selaku koordinator divisi mengaku tidak keberatan karenanya. Seluruh komponen PKKMB KM FIPP juga turut serta dalam membantu mewujudkan lingkungan fakultas yang bersih dan nyaman. Maba juga bersikap kooperatif sehingga pengkondisian dapat dilakukan dengan mudah.
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, adanya peningkatan ini perlu untuk dilanjut dan disebarluaskan. Pada akhirnya, kehadiran Divisi Kesehatan Lingkungan telah membawa angin segar laiknya oase di tengah gurun. Upaya yang ringan namun berdampak besar terhadap lingkungan.
Rubiyantiningsih
Reporter: Rubiyantiningsih, Nur Fadlilah Amalia, Okta Ardia
Editor: Dita Iva Sabrina