Ekspresionline.com–Unit Kegiatan Mahasiswa Unit Kegiatan Kerohanian Islam Jama’ah Al-Mujahidin Universitas Negeri Yogyakarta (UKM UKKI JAM UNY) menggelar Palestine Fest 2024. Kegiatan tersebut adalah program kerja baru UKM UKKI JAM UNY berupa rangkaian berbagai acara yang puncaknya diselenggarakan pada Sabtu (03/02/2024) di Gedung Performance Hall UNY.
Kegiatan Palestine Fest 2024 mengangkat tema besar “Tugas Kemanusiaan Kita” dengan tagline kegiatan “Shine for Justice, Embrace Humanity”. Kegiatan tersebut dilatarbelakangi masih sangat jarangnya isu tentang perjuangan Palestina melawan penjajahan Israel diangkat oleh para aktivis dakwah. Kalau pun isu tersebut diangkat, sifatnya masih reaktif dan sementara.
Akbar Nursidik selaku ketua panitia menyampaikan bahwa Palestine Fest 2024 diadakan sebagai sebagai bentuk tanggung jawab sebagai manusia secara umum dan sebagai muslim secara khusus atas apa yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina. Saat ini, konflik antara rakyat Palestina melawan penjajah Israel belum usai selama kurang lebih 75 tahun.
“Di masa sekarang, notabenenya penjajahan sudah dihapuskan. Tapi masih ada saudara seiman kita di Palestina sana, mereka masih dijajah. Tiap hari mereka berada dalam kekhawatiran, dalam ketakutan, dalam bayang-bayang kematian. Maka kita sebagai saudara-saudara sesama manusia, khususnya saudara seiman, sudah sewajarnya kita ikut ambil peran untuk memperjuangkan, untuk terus menyuarakan mereka,” ucap Akbar Nursidik.
Palestine Fest 2024 dirancang agar dapat terselenggara dengan melibatkan mahasiswa aktif se-DIY sebagai relawan dan tokoh-tokoh nasional sebagai pengisi rangkaian acara. Rangkaian acara dalam kegiatan tersebut antara lain: konten edukasi, grand opening, kompetisi, seminar, bedah buku, konser amal, pameran karya, bazar, penandatanganan piagam Kepalestinaan, penggalangan dana, dan grand closing.
Kegiatan kompetisi yang diadakan membawa tema “Perjuangan Membebaskan Palestina”. Perlombaan ini mencakup lomba esai gagasan inovasi pembebasan Palestina, lomba poster, lomba short movie, dan lomba pidato. Beberapa karya pemenang kemudian dipamerkan pada hari puncak Palestine Fest 2024.
Tak hanya itu, terdapat pula seminar yang bertajuk “Eksistensi Anak Muda Indonesia dalam Menyikapi Penjajahan Palestina”. Acara ini mengundang dua orang pembicara, yakni Ustadz Fatan ‘Ariful ’Ulum, peneliti Institut Studi Al-Aqsa (ISA) dan Relawan Sahabat Al-Aqsa, serta Ustadz Dr. Akmal Sjafril, S.T., M.Pd.I., pendiri dan kepala sekolah Pemikiran Islam (SPI) Pusat sekaligus peneliti Insists.
Di samping kegiatan tersebut, diadakan pula acara diskusi dan bedah buku novel “Nyala Semesta: Gaza Menyala, Menginspirasi Semesta” karya Farah Qoonita. Acara semakin dimeriahkan oleh konser amal dan pameran karya bertema “Melukis Senyum Perjuangan dengan Keindahan Perdamaian”. Untuk memberikan wadah kepada UMKM, digelar bazar yang berlangsung sepanjang rangkaian kegiatan Palestine Fest 2023.
Mewakili panitia acara tersebut, Akbar berpendapat bahwa pembahasan isu mengenai Palestina di Indonesia telah tergolong baik. Tetapi, ia mengimbau agar masyarakat bersikap waspada terhadap hoaks yang tersebar.
“Bagi kami pembahasan isu Palestina di Indonesia sudah baik. Kesadaran dan aksi nyata untuk ikut serta menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina hampir telah dimiliki oleh semua kalangan,” ucap Akbar.
“Yang perlu menjadi perhatian masyarakat Indonesia untuk menanggapi isu Palestina adalah jangan sampai termakan oleh berita hoaks. Dengan kata lain, upaya untuk ikut serta menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina harus dibarengi dengan ilmu dan pemahaman yang benar,” lanjutnya.
Akbar menambahkan bahwa isu Palestina adalah isu bersama dan bukan hanya milik kelompok tertentu.
“Bagi kami isu Palestina adalah isu bersama. Ia bukan hanya milik kelompok atau agama tertentu saja. Sebaliknya, isu Palestina adalah isu kemanusiaan sehingga menjadi relevan untuk semua kalangan, termasuk mahasiswa.”
Untuk itu, mahasiswa perlu menentukan sikap yang tepat dalam menanggapi konflik di Palestina. Salah satunya adalah dengan menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat.
“Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual [perlu berperan dalam] menyebarkan informasi-informasi yang benar tentang Palestina dan memberikan edukasi agar seluruh kalangan memiliki ilmu dan pemahaman yang benar, sehingga mampu ikut serta menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” ucap Akbar.
Harapannya, program ini mampu menjadi awal lahirnya kesadaran kolektif yang berkelanjutan di kalangan aktivis dakwah kampus UNY. Akbar dan panitia Palestine Fest 2024 menargetkan agar tahun depan kegiatan ini dapat berlangsung kembali.
“Isu Palestina adalah isu bersama yang senantiasa relevan selama bangsa Palestina belum merdeka. Untuk itu, kami titipkan komitmen kemanusiaan dan perjuangan ini kepada para generasi penerus agar dapat dilanjutkan dan dikembangkan,” ucap Akbar.
“Target dari kami tahun depan Palestine Fest dapat dilaksanakan kembali. Bahkan harapannya program kerja ini dapat terus dilaksanakan hingga kemerdekaan Palestina terwujud,” tambahnya.
Citra Widyastoto
Reporter: Citra Widyastoto
Editor: Nugrahani Annisa