Ekspresionline.com–Aliansi Jogja Memanggil menggelar seruan aksi penolakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di kawasan Jalan Malioboro pada Minggu (30/12/2024). Massa aksi menuntut pemerintah untuk membatalkan kenaikan tarif PPN 12% per Januari 2025 dan mendorong penerapan PPN 5%.
Aksi dimulai dari titik kumpul di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, berlanjut di depan Gedung DPRD Kota Yogyakarta, lalu Istana Kepresidenan Yogyakarta dan puncaknya di Titik Nol Km Yogyakarta.
Respons Masyarakat
Pelaksanaan aksi mengundang berbagai respons masyarakat. Mengingat liburan akhir tahun tengah berlangsung, sebagian besar wisatawan turut menyoroti pelaksanaan aksi dan mengabadikan peristiwa yang terjadi. Zaenudin, salah seorang wisatawan yang berasal dari lampung turut mengutarakan pendapatnya mengenai kenaikan PPN 12% ini.
”Sebenarnya [kenaikan PPN] terlalu berat untuk diterima seluruh rakyat Indonesia, karena apa? 10 persen saja menjerit apalagi dinaikkan 12 persen,” papar Zaenudin pada Minggu (30/12).
Pandangan serupa dirasa oleh salah seorang pedagang di kawasan Malioboro. Samadi, pedagang es puter (dikenal dung-dung/tung-tung), mengkhawatirkan bahwa kenaikan PPN 12% ini akan berimbas pada harga bahan-bahan pokok yang ia gunakan sebagai bahan dagangan.
”Kemarin-kemarin aja sudah naik, mulai dari kelapa sulit di dapat, kalau pun ada harganya mahal, [itu baru] dari satu item.”
Tidak hanya Samadi, salah seorang pedagang lain, yakni Suminah, juga mengkhawatirkan imbas dari kenaikan PPN 12% ini.
”[Saat ini] bahan pokok kan naik semua, gula pasir 16 ribu kan sekarang 18 ribu,” ujarnya
Memandangi upaya pergerakan yang digaungkan untuk mengawal pembatalan PPN 12% ini, beragam harapan diutarakan oleh masyarakat. Bilal, salah seorang massa aksi, berharap agar PPN setidaknya dapat diturunkan.
”Minimal bisa dibatalkan kenaikannya. Kalau bisa diturunkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Samadi juga mengharapkan agar seruan aksi yang digelar oleh Aliansi Jogja Memanggil ini dapat didengar oleh para pemangku kebijakan.
”Kalau perlu besok diselenggarakan lagi di Gejayan, semoga didengar oleh wakil rakyat di Jakarta.”
Pelaksanaan Aksi
Aksi berjalan dengan tertib meski berlangsung di tengah kepadatan lalu lintas. Ari, Polresta Yogyakarta menjelaskan terkait rekayasa lalu lintas yang dilakukan.
”Untuk lalu lintas seperti saat ini masih cukup ramai, tapi roda masih berputar artinya kendaraan masih bisa melalui Malioboro,” jelas Ari.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya berupaya untuk menciptakan kenyamanan bagi massa aksi dan wisatawan.
”Kita disini melakukan pengamanan aksi di tempat umum, [maka] kita memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya wisatawan yang berada di seputaran kawasan Malioboro.”
Aksi tolak PPN 12% di Malioboro ini merupakan aksi pertama yang digelar di Yogyakarta dan akan diikuti aksi lanjutan pada Senin (31/12/2024) di Kantor Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta.
”Sepanjang kenaikan pajak ini belum dibatalkan, kita akan melakukan aksi-aksi penolakan,” jelas narahubung Aliansi Jogja Memanggil.
Annisa Fitriana
Reporter: Annisa Fitriana dan Rizqy Saiful Amar
Editor: Annaila Azzahra