Diskusi Dekap Project: Lawan Stigma Masyarakat terhadap Pengidap Gangguan Mental

Ekspresionline.com—Dekap Project menyelenggarakan diskusi kesehatan mental bertajuk “Mengenal Depresi di Sekitar Kita” pada Selasa (16/4/2019) di AOA Resto, Sleman. Diskusi perdana Dekap Project ini membahas tentang depresi dan bertujuan melawan stigma masyarakat terhadap pengidap gangguan mental.
Tiara Candra, penggagas Dekap Project menjelaskan bahwa komunitas ini baru terbentuk pada pertengahan Maret 2019. Komunitas kesehatan mental ini bermaksud merangkul pengidap-pengidap depresi dan menyediakan informasi psikologis bagi mereka. Dekap Project juga menyediakan akses terhadap ahli kejiwaan bagi pengidap depresi, serta melakukan edukasi untuk caregiver, sebutan bagi pendamping pengidap gangguan mental. Hal tersebut selaras dengan visi dan misi yang dibawa Dekap Project.
Diskusi ini dipandu oleh Ismu Chandra Kurniawati, yang menyampaikan bahwa seseorang tidak semestinya mendiagnosa dirinya sendiri telah mengidap gangguan mental, terutama depresi. “Itu tugas ahli kejiwaan,” ujar Ismu.
Menurut Ismu, selama ini konotasi depresi sering disalahgunakan dan banyak orang dengan mudahnya menyatakan bahwa dirinya mengalami depresi.
Ismu, yang berprofesi sebagai psikolog klinis, sambil berkelakar memaparkan bahwa penegakan diagnosis bagi penyandang gangguan mental, terutama depresi tidak mudah. “Kalau kata Dilan, rindu itu berat, namun kata kami para tenaga medis, penegakan diagnosa depresi itu lebih berat lagi. Biar tenaga medis saja yang melakukannya,” tutur Ismu sambil tertawa.
Sejauh ini, pasien-pasien pengidap gangguan mental kerap menerima pandangan negatif dari masyarakat, bahkan bagi psikolog yang menanganinya. Oleh karena itu, Dekap Project dibentuk untuk mendampingi pengidap gangguan mental tanpa menghakimi keadaan mereka.
Pembentukan komunitas Dekap Project juga berawal dari pengalaman penggagas komunitas ini, Tiara Candra yang pernah mengidap depresi dan gangguan kecemasan sekaligus. Dia kemudian memperoleh psikolog yang malah menyalahkan dan menghakimi keadaannya berdasarkan moralitas agama. “Aku tidak mau lagi konsultasi sama psikolog seperti itu lagi,” ujar Tiara.
Bertolak dari hal tersebut Dekap Project bermaksud memayungi psikolog, caregiver, dan penyandang gangguan mental tanpa menghakimi keadaan mereka berdasarkan nilai dan norma masyarakat yang kaku.
Fatonah Istikomah
Editor: Abdul Hadi
Koreksi: Berita ini sebelumnya menyebut Tiara Candra sebagai ketua komunitas Dekap Project. Keterangan tersebut tidak tepat, karena Tiara Candra adalah penggagas Dekap Project, bukan ketua. Dekap Project sendiri merupakan komunitas yang tidak memiliki struktur hierarkis.