Kesibukan Para Relawan Erupsi Gunung Semeru di Posko Bantuan

Ekspresionline.com–Mendung pekat yang menyelimuti langit sekitar Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak menyurutkan semangat para relawan tanggap bencana (Tagana), Senin (6/12/2021). Puluhan orang sibuk menaikturunkan aket dari mobil angkut satu, ke yang lain. Pasalnya, hingga sore pukul 16.00 WIB, bantuan logistik terus berdatangan dari berbagai kota.
“Mulai dari lokal [Lumajang] hingga Jakarta datang memberi bantuan berupa pakaian layak, obat-obatan, beras, hingga selimut,” kata Lusi, salah satu anggota Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), saat diwawancarai di tengah kesibukannya.
Derasnya bantuan yang berdatangan membuat Lusi dan rekan-rekannya kewalahan mengentri data. Salah satu rekan Lusi terfokus di depan laptop, tak menggubris orang-orang berseliweran di hadapannya. Rekan yang lain tampak sedang ditanya-tanya oleh seseorang yang hendak mengirim sumbangan.

Lalu-lalang manusia dan mobil pengangkut barang tak kunjung berhenti. Beberapa orang mengangkut barang dari pendopo untuk disalurkan ke posko pengungsian. Sebagian lain ada yang memilah, menata, dan menghitung jumlah paket yang masuk.
“Semua barang yang masuk sudah dibeda-bedakan sesuai jenisnya, Mas. Udah ada yang bagian milah,” sambung Lusi.
“Untuk makanan dan pakaian sudah overload. Tapi insyaallah masih berguna. Yang kekurangan saat ini obat-obatan serta popok, susu, dan bubur bayi,” jelas Lusi sambil menenteng kertas berisi laporan paket yang hendak diangkut.

Ketika saya tanya mengenai jumlah total yang masuk per hari ini, Senin (6/12), ia mengatakan masih belum tahu. Lagi-lagi karena mereka mendata secara manual sehingga memakan waktu lama.
“Ga tau pastinya berapa, Mas. Ini masih belum selesai ngeentri. Yang ngeentri cuma 1-2 orang saja soalnya, jadi lama,” sambungnya lagi.
Bantuan logistik ini nantinya akan disalurkan ke setiap posko pengungsian yang berada di wilayah terdampak. Posko-posko tersebut tersebar hingga ke beberapa titik. Mulai dari Pos Lapangan Sumberwuluh (posko induk) hingga posko yang baru saja dibangun di Balai Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian.
Selain itu, para relawan juga turut mendistribusikan paket bantuan tersebut ke masing-masing rumah warga yang enggan mengungsi. “Banyak dari mereka yang memilih berada di rumahnya. Karena masih ada harta benda yang ada di sana [di rumahnya] seperti sapi, kambing,” ujar Arzal, salah satu relawan dari Tim SAR Jember.

Arzal sendiri baru saja tiba dari posko Balai Desa Pasirian ketika saya temui di depan pendopo sore itu. Sambil bersandar di bumper belakang mobil patroli polisi, ia menunggu rekannya yang sedang mengajukan laporan list kebutuhan yang hendak diangkut ke posko pengungsian yang lain.
“Iya, semua memang harus dilaporkan. Prosesnya memang begitu,” terangnya, menjelaskan rangkaian proses pelaporan keluar-masuknya paket bantuan. Bantuan yang masuk maupun keluar, ujarnya, harus dilaporkan terlebih dahulu ke Pusdalops yang berada di pojok depan sebelah kiri pendopo.

Saking penuhnya, tim pendataan dari Pusdalops sendiri harus duduk berimpitan dengan tumpukan paket bantuan. Lusi dan rekan-rekannya bahkan kesulitan untuk sekadar selonjoran, meregangkan kaki. “Ya capek, Mas. Tapi untungnya, sejak kemarin banyak anak muda seumuran SMA yang bantuin kami di sini, Mas, jadi volunteer,” tuturnya.
Fadli Muhammad
Editor: Armand Rizky Putra Gazali