/

Penanganan Lanjutan Pasca Erupsi Gunung Semeru

Luapan Lava dari Gunung Semeru yang terekam kamera. Foto diambil oleh Rozi, salah satu relawan aktif Tagana

Ekspresionline.com–Senin, 6 Desember 2021, tim SAR gabungan dan beberapa elemen lain melakukan penanganan lanjutan dalam upaya evakuasi pascabencana erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang.

Laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Kabupaten Lumajang, menjelaskan bahwa kegiatan pencarian, pertolongan, dan evakuasi dimulai pada pukul 06.00 WIB. Adapun berbagai elemen yang turut terlibat adalah tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, TNI, Polri, serta Basarnas. Kegiatan ini difokuskan pada tiga titik yaitu Curah Kobokan, Gladak Perak, dan wilayah tambang Satuhan.

Tercatat getaran banjir 24 milimeter pada seismograf yang terdapat di pos Pemantau Gunung Api (PGA) Sawur pada pukul 07.53 WIB. Sekira sejam kemudian, tepatnya pukul 08.15 WIB, kembali terjadi hujan abu dengan intensitas tipis di sekitar dusun Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Namun, pada pukul 10.30 WIB proses pembersihan jalur evakuasi dihentikan. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan aktivitas guguran dari Gunung Semeru.

Sementara itu, kabar terbaru visual Gunung Semeru pada pukul 12.00 WIB menggambarkan gunung semeru yang diselimuti kabut 0-I hingga 0-III. PGA Sawur juga mendeteksi terjadinya Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur 2500-3000 meter mengarah ke tenggara dan selatan, atau ke arah Besuk Kobokan.

“Visual Gunung Semeru saat itu dominan tertutup kabut,” demikian keterangan resmi yang didapat dari Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang.

Setelah awan panas guguran mulai reda, tim kembali melanjutkan proses evakuasi pada pukul 13.30. Mereka berkumpul di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh. Selanjutnya, tim SAR memutuskan untuk melakukan pencarian korban menggunakan alat berat, karena lokasi rumah-rumah rerata sudah terendam abu. Di bagian paling ujung, dekat Sungai Lengkong, mereka menemukan beberapa korban yang tertimbun.

Pukul 15.30 WIB, proses pencarian menggunakan alat berat dihentikan dan giat evakuasi jenazah dilanjutkan besok, Selasa (7/12), karena kondisi hujan.

Hingga hari ini, Senin (6/12) data menyebutkan sebanyak 22 korban meninggal dunia, 54 orang luka-luka. Sementara untuk kerusakan material, terdapat 13 unit fasilitas umum dan 2970 unit hunian yang remuk tertimbun.

BPBD bekerja sama dengan berbagai elemen hingga saat ini telah membangun empat pos bantuan logistik yang tersebar di sejumlah titik. Di antaranya adalah Pos Pendopo Arya Wiraraja, Pos Balai Desa Penanggal, Pos Lapangan Sumberwuluh, dan Pos Balai Desa Pasirian.

Hingga Senin (6/12) sore, guguran awan panas dan getaran banjir masih terdeteksi melalui seismograf PGA Sawur. Sementara itu, status Gunung Semeru saat ini berada pada level II atau waspada.

Nuriyah Hanik Fatikhah

Reporter: Fadli Muhammad

Editor: Fadli Muhammad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *