Ziarah Budaya untuk memperingati sewindu haul Gus Dur yang bertajuk “Menjadi Gus Dur Menjadi Indonesia” digelar di Auditorium Driyarkara, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Senin (5/2). Acara malam itu dihadiri oleh tokoh-tokoh Indonesia, di antaranya Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Buya Syafii Maarif, Mahfud MD, dan Glenn Fredly.
Acara itu dimeriahkan dengan berbagai hiburan.Dibuka oleh musik orkes dan tari-tarian, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa lintas agama. Doa-doa dikumandangkan. Lalu diakhiri dengan pembacaan surat berisikan kegelisahan-kegelisahan akan isu negatif di Indonesia saat ini seperti isu SARA.
Paduan Suara GKI Gejayan dan Hadrah Pesanten berkolaborasi membawakan Syiir Tanpo Waton dengan ciri khas masing-masing. Pemain hadrah mengenakan baju koko putih dan sarung sambil menabuh rebana duduk bersila di panggung. Paduan suara GKI Gejayan bernyanyi dengan stand mic sambil membawa partitur.
Mahfud MD dan Sinta Nuriyah membacakan orasi kebudayaan mengenang Gus Dur dan isu-isu sosial di Indonesia. Acara cukup cair karena adanya stand-up comedy oleh para komika Jogja. Begitu pula dengan para MC yang diisi Alit Jabang Bayi, Anang Batas, dan Awangizm yang menghibur penonton sejak awal acara.
Glenn Fredly yang tampil malam itu berbusana lain dari biasanya. Ia mengenakan baju batik dengan peci hitam. “Mungkin kalian bingung dengan penampilan saya yang seperti pak RT,” gurau Glenn. Salah satu lagu yang ia bawakan adalah soundtrack film “Surat dari Praha” berjudul “Nyali Terakhir”.
Khansa Nabilah
Editor: Ahmad Yasi