/

Bobroknya Akomodasi Lahan Parkir di UNY

Parkir Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) yang tidak mampu menampung kendaraan, sehingga membeludak sampai ke jalan masuk FIPP. Foto oleh Rahma/EKSPRESI.
Parkir Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) yang tidak mampu menampung kendaraan, sehingga membeludak sampai ke jalan masuk FIPP. Foto oleh Rahma/EKSPRESI.

Ekspresionline.com-Fasilitas akan lahan parkir di tiap fakultas UNY dianggap belum sepenuhnya mewadahi kendaraan mahasiswa. Hal ini diperjelas dengan penambahan jumlah mahasiswa baru tiap tahun. Sebagai perbandingan, mengutip dari tulisan ekspresi online, tahun 2022 jumlah mahasiswa baru berjumlah 12.693 orang, dan terjadi kenaikan pada tahun 2023 berkisar 13.000 orang mengacu pada web. uny.ac.id.

Dampak kenaikan tersebut merembet pada jumlah pengguna kendaraan dan ketersediaan lahan parkir. Di lapangan pun mengatakan bahwa mahasiswa dan petugas parkir mengeluhkan fasilitas lahan parkir.

Fasilitas lahan parkir nyatanya hanya dipandang sebelah mata. Salah satu contohnya FBSB (Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya) mengatakan, “Jadi seakan-akan parkiran itu dipandang sebagai fasilitas sebelah mata. [Parkir] luas sak karepmu, sing penting rampung kuliah, yakan, peralatan, sarana prasarana itu kuliah.” 

Tidak diprioritaskannya parkiran mengakibatkan minim optimalisasi lahan parkir sehingga penuh dan sesak.

Lahan parkir di W. S. Rendra yang terlihat padat saat jam perkuliahan. Foto oleh Rahma/EKSPRESI.
Lahan parkir di W. S. Rendra yang terlihat padat saat jam perkuliahan. Foto oleh Rahma/EKSPRESI.
Jalur keluar masuk parkiran Fakultas Ilmu Sosial, Hukuman, dan Ilmu Politik(FISHIPOL) UNY yang sempit dan berlubang. Foto oleh Rahma/EKSPRESI.
Jalur keluar masuk parkiran Fakultas Ilmu Sosial, Hukuman, dan Ilmu Politik(FISHIPOL) UNY yang sempit dan berlubang. Foto oleh Rahma/EKSPRESI.

Masalah tersebut tidak hanya dirasakan oleh satu fakultas saja, fakultas lain pun merasakan hal yang sama seperti di FISHIPOL (Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik). Penuhnya parkiran menyebabkan akses keluar-masuk menjadi sulit, sehingga berdampak pada kecacatan bentuk atau fungsi kendaraan mahasiswa. Hal itu diperparah dengan kondisi jalan yang rusak.

Menurut Sabrina, salah satu mahasiswa FISHIPOL “Terus yang di belakang itu baru bisa pada keluar gitu. Jadi menurut aku ini udah kayak over kapasitas banget sih gitu. Gak heran lah kalau plat nomor kamu bakal bengkok atau spion kamu bakal agak gak sesuai dari awalnya karena over kapasitas di FISHIPOL.”

Terlihat padatnya parkiran yang ada di Fakultas Ejonomi dan Bisnis. Padahal, lahan ini hanya diperuntukkan kepada mahasiswa Fakuntasi Ekonomi dan Bisnis. Mahasiswa harus menunjukkan KTM yang bertuliskan mahasiswa Fakultasi Ekonomi dan Binis untuk dapat memarkirkan kendaraan. Foto oleh Rahma/EKSPRESI.
Terlihat padatnya parkiran yang ada di Fakultas Ejonomi dan Bisnis. Padahal, lahan ini hanya diperuntukkan kepada mahasiswa Fakuntasi Ekonomi dan Bisnis. Mahasiswa harus menunjukkan KTM yang bertuliskan mahasiswa Fakultasi Ekonomi dan Binis untuk dapat memarkirkan kendaraan. Foto oleh Rahma/EKSPRESI.

Di FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) lahan yang sempit dan padatnya kendaraan menjadi salah satu kesulitan dalam memarkirkan dan mengeluarkan kendaraan. 

“Kadang yang menjadi kesulitan bagi saya yaitu ketika mengeluarkan motor dari parkiran. Karena parkiran yang sangat padat dengan motor, space yang digunakan untuk mengeluarkan motor lebih sempit, jadi harus berhati-hati dalam mengeluarkannya agar tidak membuat kesalahan terhadap motor yang berada disamping atau didepan belakangnya” jelas Arum, salah satu mahasiswa FEB.

Menilik dari sisi fasilitas akan lahan parkir di UNY yang tidak mencukupi, seharusnya pihak UNY lebih mengakomodasi dengan diadakannya pembangunan. Namun, rencana pembangunan tetaplah rencana. Tidak ada lahan parkir yang dibenahi sampai sekarang. 

Pernyataan ini dikutip dari salah satu petugas parkir FEB, “Oh itu [rencana pembangunan] udah dari 2 tahun lalu, tapi realisasinya secara umum kelihatannya dibatalkan. Karena alih fungsi penghijauan itu pihak pemerintah tidak mengentheuke universitas ngga boleh.”

 

Rasidatur Rahmawati

Editor: Argalita Citra Kharismawati

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *