Ekspresionline.com — Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (HMPS) FIS UNY mengadakan seminar nasional dan lokakarya bertema “Peran Sejarah Lokal dalam Membangun Generasi Emas 2045” di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, pada Rabu (3/10/2018). Mantan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Wardiman Djojonegoro sebagai salah satu pembicara dalam seminar itu menyampaikan, perpustakaan nasional mengajukan Naskah Kisah Panji dalam program Memory of the World UNESCO.
Memory of the World adalah program UNESCO sejak tahun 1992 yang memfokuskan pada pelestarian, dan akses ke warisan dokumenter di berbagai belahan dunia. “Ada 76 koleksi naskah (Kisah) Panji yang diusulkan oleh Perpusnas pada UNESCO” ungkap Wardiman.
Wardiman menambahkan, perpustakaan nasional mengajak beberapa negara di Asia dan Eropa yang mempunyai naskah Panji untuk memperkuat nominasi. Pada 2017, naskah Kisah Panji diajukan untuk program Memory of the World oleh Kamboja, Indonesia, Belanda, Malaysia, dan Britania Raya.
Dalam formulir pengajuan Memory of the World, perpustakaan nasional menyumbang 76 koleksi naskah Panji. Perpustakaan Universitas Leiden menyumbang lebih dari 250 naskah Panji yang dianggap sebagai wakil dari seluruh naskah Panji yang tersebar di dunia. Perpustakaan Nasional Malaysia menyumbang 5 naskah, diikuti Perpustakaan Nasional Kamboja, 1 naskah.
Wardiman, dalam tulisannya di The Jakarta Post, mengungkapkan kisah Panji dikatakan unik karena tidak ada pengarang tunggal. Cerita Panji dituliskan oleh beragam penulis. Para penulis memasukan versi dan dalam bahasa lokal mereka.Banyaknya versi Kisah Panji membuatnya tidak memiliki alur cerita yang spesifik.
Kisah Panji menceritakan Pangeran Panji Inu Kertapati dari Kuripan yang bertunangan dengan Dewi Sekartaji alias Dewi Galuh Candra Kirana. Namun, ibu Dewi Sekartaji hendak menikahkan putrinya dengan pangeran lain. Dewi Sekartaji kabur ke hutan, mengalami petualangan, menyamar menjadi berbagai karakter yang bervariasi. Pangeran Inu Kertapati mencarinya ke hutan, memulai pengembaraannya mencari tunangannya.
Menurut Tri Handoro pemimpin Sanggar Tari Asmoro Bangun, Kisah Panji umumnya menceritakan pengembaraan Panji menemukan Dewi Sekartaji. “Dalam pengembaraan itu berkembang setidaknya 15 cerita. Intinya roman, kisah percintaan.”
Dokumentasi tertua Kisah Panji ditemukan dalam Oud Nieuw Oost Indie karya Francois Valentijn yang diterbitkan pada 1724-1726. Dua Kisah Panji disebutkan dalam jilid tiga, halaman 26, yaitu “Hiakajat (Hikayat) Misagomitar” dan “Corripan” (Kuripan). Thomas Stamford Raffles bahkan menuliskan sendiri versi Kisah Panji dalam bukunya The History of Java.
Kisah Panji menjadi salah satu bentuk literatur Asia Tenggara terpopuler pada abad ke 17 dan 18. Tersebar oleh para pedagang di jalur dagang, kisah Panji menyeberang hingga Malaysia yang mengenalnya sebagai “Hikayat”. Panji meluas hingga Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Kamboja. Sejarawan Adrian Vickers menyebut pengaruh Panji sebagai “peradaban Panji di Asia Tenggara”.
Danang Suryo
Editor: Rimbawana