Ini sore yang kembali
membawa mendung sebelum engkau pergi.
Dengan rintiknya, membasahi
permukaan jendela.
Engkau tinggalkan sebaris doa
di balik pigura.
Aku baca ketika
rindu mengintip dari jauh.
Sebab kini
malam kian bisu.
Dulu pernah kau bilang, “Sendiri ialah kepedihan.”
Dan malam ialah hantu yang berjajaran.
Namun tak ada kesimpulan, sebelum petang.
Kau pun beranjak
dari takut menuju malam yang sendirian.
Winna Wijayanti